Selasa, 27 November 2012

Anti Mati Gaya di Bandara

menunggu boarding @ terminal 2 bandara Soetta
Saya sering ditanya oleh teman-teman --lebih tepatnya diprotes-- mengapa sering datang lebih awal di bandara padahal pesawatnya baru akan terbang beberapa jam kemudian. Terus terang karena saya orangnya parnoan, agak lelet (pengennya jalan dengan sesantai-santainya), dan 'trauma' gara-gara beberapa kali harus mengalami senam jantung demi mengejar pesawat, saya lebih memilih berada di bandara lebih awal daripada harus bersibaku dengan waktu di jalanan. Apalagi ada beberapa maskapai penerbangan yang keukeuh sudah menutup loket check in satu jam sebelum boarding, padahal pesawatnya hobi banget delayed.

Pertanyaan selanjutnya, terus ngapain aja di bandara? Karena sudah lumayan sering bepergian dengan pesawat udara dan sering pula keleleran di bandara, berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan supaya tidak mati gaya di bandara.

ruang tunggu yang nyaman di bandara Hasanuddin
1. Membaca

Tiap kali akan berangkat jalan-jalan, saya biasa menyisipkan buku atau majalah sebagai barang bawaan wajib. Tebal tipisnya buku atau majalah biasanya saya sesuaikan dengan lamanya perjalanan supaya tidak mubazir dan malah menambah beban bawaan. Saya lebih suka membawa novel, catatan perjalanan, atau majalah yang isinya mengulas atau ada hubungannya dengan tempat yang akan dituju. Selain menambah informasi, paling tidak kalau nantinya ngobrol dengan penduduk lokal jadi agak nyambung. Kalau lupa bawa bahan bacaan, pergilah ke toko buku yang ada di bandara. Baca-baca di situ diperbolehkan kok, asal jangan sampai kelihatan gelesotan juga. Jangan kayak orang susah ah. Atau kalau gak mau keluar dari gate, tanya saja ke bagian informasi, biasanya majalah dan surat kabar ada di sebelah meja informasi.

2. Mainkan gadget

Hare gene gak punya handphone? Kayaknya gak mungkin juga. Kalau saya perhatikan, hampir semua orang yang ada di ruang tunggu bandara sibuk dengan gadgetnya masing-masing sampai kelihatan kayak orang autis. Minimal ada handphone yang dapat dipakai untuk sms dan telepon. Puas-puaskanlah menelepon, sms, bbm-an ria, atau sekadar browsing internet di ruang tunggu bandara dan segera nonaktifkan semuanya sesaat sebelum memasuki pesawat. Keselamatan penerbangan jauh lebih penting kan daripada sekadar ngobrol gak penting semacam, "pesawatnya udah mau take off nih." *minta digampar*.
Selain itu, saya juga senang motret orang yang lalu lalang dan pernak-pernih di bandara pakai bb atau kamera hp. Kelihatannya sih kayak baca sms, padahal lagi ngambil gambar candid. Hehehe. Lumayan kan bisa lihat yang bening-bening sekalian bisa cuci mata. Yang tak kalah pentingnya, saya juga biasa menghabiskan waktu dengan foto-foto. Aih.

mushola mini tapi berarti
3. Manfaatkan restroom dan mushola

Biasanya kedua ruangan ini terintegrasi dan terletak berdekatan. Jangan bayangkan seperti toilet di terminal bus atau stasiun kereta api, toilet di bandara itu bersih dan selalu dibersihkan sehingga selalu kelihatan kering setiap kali habis dipakai. Jadi, sangat nyaman berada di sini. Saya biasa berlama-lama di restroom hanya untuk menuntaskan 'tugas' yang tertunda, cuci muka, dan dandan di sini. Yah, minimal gak kelihatan kayak anak hilang lah kalau ketemu sama orang. Setelah itu, kalau waktunya masih luang, gunakan mushola untuk beribadah sekaligus memohon keselamatan dalam perjalanan (Ingat!!! Mushola bukan tempat untuk tidur lho). Kalau pagi, bisa untuk sholat dhuha. Bagi saya, sholat sebelum terbang itu menyenangkan, selain jadi lebih tenang, begitu sampai di tempat tujuan, tidak perlu ribet lagi nyari tempat sholat dan langsung bisa melenggang jalan-jalan. Chao.

shopping area di bandara
4. Belanja-belanji

Tidak disarankan sih karena biasanya harga barang-barang termasuk makanan di bandara lebih mahal daripada biasanya. Tapi kalau memang lupa bawa oleh-oleh, daripada malas ngeles kalau ditodong dan jadi bulan-bulanan para fakir oleh-oleh ini, bandara bisa menjadi tempat terakhir membeli beberapa oleh-oleh khas suatu daerah. Jelajahi saja semua counter yang ada di terminal, siapa tahu ada yang cocok untuk dibeli. Saya sih jarang banget beli-beli di bandara. Palingan juga beli makan saja di salah satu restoran karena sudah malam dan kelaperan sementara di pesawat gak akan dapat makan dan sesampainya di tempat tujuan diperkirakan sudah lewat tengah malam karena perbedaan waktu. Kalau sudah begini, terpaksa deh merelakan beberapa lembar rupiah lebih banyak untuk mengganjal perut. Yah, daripada sakit perut dan nginep di UGD kan lebih baik buat makan-makan dengan hati senang. Bener gak?

5. Melihat pemandangan 

Menurut lo? Maksudnya pemandangan di dalam dan di sekitar bandara. Gara-gara sering membaca dan menikmati majalah yang memuat foto-foto di dalam bandara, saya mulai agak aware dengan hal beginian. Ternyata bandara memang menyimpan objek-objek foto yang sering luput diperhatikan karena orang seringnya buru-buru dan hiruk pikuk mengejar pesawat yang akan ditumpangi sehingga banyak melewatkan hal-hal kecil yang menurut saya menarik.

pemandangan pesawat dari viewing gallery
Pemandangan pesawat yang lalu lalang bisa dinikmati dari viewing gallery yang ada di ruang tunggu. Dari sinilah biasanya saya memerhatikan pesawat-pesawat berikut tipenya  secara bergantian menaikturunkan penumpang beserta landing dan take off-nya. Melihat pemandangan tersebut, saya biasa membayangkan bagaimana jika suatu saat naik pesawat yang menurut saya lebih wow daripada pesawat yang akan dinaiki sebentar lagi. Dari viewing gallery pula saya bisa menikmati pemandangan sekitar bandara yang bisa berupa kawasan perkampungan, bukit-bukit menghijau, maupun momen matahari terbit dan terbenam. So magical.

6. Tidur

bobo'-bobo' ganteng @ bandara Hasanuddin yang cozy abis
Kalau semuanya sudah dilakukan, kaki sudah gempor menjelajah seluruh area terminal, sementara jadwal penerbangan masih lama juga, carilah tempat yang paling nyaman untuk tidur. Kalau ruang tunggu sedang sepi, kuasailah satu kursi dengan duduk berselonjor kaki atau tidur dengan merebahkan seluruh badan. Kalau lagi ramai, jangan semena-mena juga dengan tidak mau tahu keberadaan orang lain yang mau duduk. Tapi hati-hati dengan barang bawaan Anda, yang meskipun sedikit dan ringkas, saya yakin penuh dengan kenangan yang tak kan tergantikan. Yang lebih penting lagi, setting alarm sebagai pengingat beberapa menit sebelum boarding agar punya sedikit waktu untuk mengumpulkan nyawa dan tidak gubrak-gabruk saat mau masuk pesawat.

Ada banyak cara agar tidak mati gaya saat menunggu pesawat di bandara. Karena biasanya waktu tunggunya mepet banget, semua hal yang pernah saya lakukan di atas bisa dilakukan di satu tempat yaitu di eksekutif lounge. Tapi, karena saya gak punya kartu kredit dan gak mau rugi keluar duit lagi untuk mendapatkan sesuatu yang bisa saya nikmati tanpa harus membayar, saya belum punya pengalaman menggunakan fasilitas tersebut. Jadi, silakan saja memilih dan menikmati fasilitas yang menurut Anda paling nyaman dilakukan. Yang perlu diingat cuma satu, selalu pasang telinga lebar-lebar dan dengarkan pengumuman kapan waktu boarding tiba. Saya pikir, setiap pejalan gak mau ketinggalan pesawat gara-gara keenakan menikmati fasilitas di bandara, bukan? Selamat jalan-jalan. :)

2 komentar:

  1. Kalau bandaranya banyak fasilitas kayak di Soekarno - Hatta sih banyak aktifitas yang menyenangkan ya sambil nungguin boarding. Lha kalau kayak Polonia Medan yang sangat minim fasilitas mending ke lounge deh. Apalagi kalau kelaparan. Itungannya murah di lounge (potong point credit card soalnya) daripada makan di warung-warung sekitar bandara yang luar biasa mahal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya banget, kan sudah disebutin juga di atas, bahwa semua fasilitas itu bisa dinikmati di satu tempat yaitu di lounge. Tapi emang super duper nyaman sih kalau di lounge. Yah, ada harga ada kenyamanan lah ya hehehe :)

      Hapus