Jumat, 12 Desember 2014

Tilik Candi: Saujana di Jantung Jawa

.: Kompleks Candi Arjuna di Dataran Tinggi Dieng :.

Jauh sebelum jajaran pegunungannya dipahat menjadi teras-teras kebun sayur, Dieng merupakan tlatah yang steril dari hingar-bingar dunia luar. Hanya sedikit orang yang sanggup menembusnya. Jauh sebelum ceruknya yang digenangi telaga berwarna dan kawah yang menggelegak ini masuk dalam jajaran komersialisasi pariwisata, gunung-gunungnya anggun memagari, menyembunyikannya diam-diam sebagai wahana selektif untuk mereka yang ingin menepi dan merayakan keheningan. Jalur untuk mencapainya dikawal ketat oleh jurang-jurang yang dalam dan dibendung dengan rimbun pepohonan lebat.

Dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para dewa, Dieng seakan menghipnotis siapa saja untuk bertandang. Sekelompok candi-candi mungil seperti bersekongkol menjadi bukti autentik bahwa berabad-abad lalu, tempat ini merupakan tempat suci yang secara ajeg disucikan oleh mereka-mereka yang menghamba pada Sang Hyang. Mereka rela menempuh perjalanan jauh dan melelahkan hanya untuk sejenak melaksanakan sebentuk iman melalui ritual pemujaan. Berabad-abad kemudian, perjalanan serupa diduplikasi oleh banyak orang dengan beragam niatan. Entah untuk meretas perjalanan suci atau sekadar menyalurkan hasrat kekaguman akan 'kemegahan' masa silam.

Selasa, 02 Desember 2014

Teroka Selera di Negeri Para Dewa

Tak pernah sebelumnya saya mendapatkan pesan yang begitu rancak untuk mencicipi kuliner di suatu daerah saat bilang hendak bepergian. Tapi Dieng telah memberikan PR jauh sebelum saya menembus wilayahnya yang dipagari gunung-gemunung. Terletak di ketinggian lebih dari 2.000 mdpl, Dieng seakan berusaha memanjakan para tamunya dengan hasil bumi yang dirawat dengan sangat manusiawi oleh keringat para petaninya. Setidaknya, ada tujuh hal yang wajib dicicipi para pejalan yang berkesempatan mampir di tlatah para dewa ini.

.: Mie Ongklok :.
1. Mie Ongklok

Hal pertama yang langsung terbersit dari beberapa teman pejalan adalah "Jangan lupa makan mie ongklok" saat saya bilang mau ke Dieng. Entah apa istimewanya mie ongklok bagi para teman pejalan ini sehingga rekomendasinya mampu menyeret saya keluar dari penginapan malam-malam untuk mencari mie khas Dieng ini.