Minggu, 07 Januari 2018

Tak Ada Ora di Gili Lawa

.: Pemandangan dari Puncak Gili Lawa Darat :.

Jauh sebelum Pulau Padar menjelma destinasi ikonis untuk menikmati Taman Nasional Komodo dari ketinggian, Gili Lawa merekah sebagai primadona. Daratan mungil ini kerap disambangi pengunjung sebelum mendarat di Pulau Komodo. Pantainya landai dan berpasir putih. Lautnya dangkal dan tidak berombak. Sebuah selat cupet menjadi pemisah antara dua daratan yang pernah bersatu di masa lampau, membentuk lekukan unik serupa bendungan alam. 

Setelah bertarung dengan ombak dan badai dalam pelayaran sembilan jam dari Pulau Satonda, kapal yang saya tumpangi merapat di Gili Lawa Darat. Gili Lawa Laut sengaja dilewatkan karena selain topografinya serupa dengan Gili Lawa Darat, menurut perhitungan sang pemandu, tak ada cukup waktu untuk mengejar perjalanan menuju Pulau Komodo pada siang hari nanti. Tak ada dermaga di Gili Lawa Darat. Pulau ini sepi seperti pagi yang baru saja dimulai. Hening. Air laut sedang surut. Lambung kapal tak sanggup mencium bibir pantai. Dengan terpaksa, para ABK dengan sigap menyiapkan sampan untuk merengkuh daratan.