Jumat, 29 November 2013

Sejuta Rasa di Bumi Anjuk Ladang

.: Bumi Anjuk Ladang: Gemah ripah loh jinawi :.
Dikaruniai tanah yang subur membuat hamparan sawah dan ladang di Nganjuk, Jawa Timur seakan tak pernah berhenti berproduksi. Palawija dan hasil bumi mengalir sepanjang tahun memenuhi kebutuhan penduduknya. Melalui tangan-tangan kreatif para peracik bumbu dan tradisi yang diwarisi turun temurun, lahirlah bermacam-macam hidangan yang menggugah selera.

Kerajaan Dhaha Kediri sudah lama angkat kaki dari bumi Anjuk Ladang. Senasib dengan pendahulunya, Majapahit juga sudah lama melupakan palagan perangnya. Sementara itu, meski kuasa Mataram sudah dibentengi batas-batas geografis, sepertinya pengaruh kuliner masa lalu masih mengendap di daratan antara Sungai Widas dan Brantas ini.

Dalam peta gastronomi nasional, Kabupaten Nganjuk memang tak diperhitungkan. Tapi, masyarakatnya yang menyebar di seluruh penjuru negeri rela menempuh perjalanan jauh hanya untuk pulang dan mengukir kenangan melalui hidangan di meja-meja kedainya. Saya yang sudah lama tidak sambang ke kampung halaman, mulai membuat daftar menu-menu andalan untuk menghibur lidah dan perut.

Minggu, 10 November 2013

One Moment in Time: My First Talkshow

.: Senang dan Deg-Degan di Atas Panggung :.

Puncak Bogor hujan deras siang itu. Setelah selesai melaksanakan sholat Jumat, saya segera bergegas menuju kamar hotel untuk berkemas setelah sepagian mengajar di ballroom. Sudah menjadi kebiasaan saya untuk tidak membawa apapun saat menuju tempat ibadah. Dompet, telepon seluler, dan jam tangan saya tanggalkan dan disimpan di dalam tas. Sesaat sebelum mengambilnya kembali dari saku dalam tas, tiba-tiba ponsel saya berkedip, tanda ada pesan masuk. Bukan pesan singkat, tapi sebuah email. Saya perlahan membukanya.

Email itu berisi undangan untuk menghadiri acara reuni akbar di kampus STAN Bintaro, institusi tempat saya pernah mengenyam pendidikan tinggi. Tadinya saya berpikir, email itu semacam undangan untuk meramaikan acara saja. Disebutkan ada talkshow dalam rangkaian acara reuni. Jika ada waktu luang dimohon datang, tapi jika ada acara pun dapat dimaklumi. Saya pun segera membalasnya bahwa saya memang ada rencana untuk datang. Pihak panitia acara sepertinya lega mendapat jawaban tersebut, yang justru membuat saya bertanya-tanya: undangan tadi mengundang saya sebagai peserta atau narasumber acara ya?