Selasa, 10 April 2012

'Perihnya' Ditato

ternyata 'perih' ditato itu :(
Tak perlu jauh-jauh pergi ke Bali kalau hanya untuk ditato. Sebenarnya di Blok M Jakarta juga ada. Tapi, mau bikin tato di mal kok ya malu kalau dilihat orang. Apalagi harus pakai acara buka-buka baju segala. Gara-gara pengen banget bikin tato, akhirnya saya mengiyakan ajakan teman untuk jalan-jalan di Pangandaran.

Sama seperti di Pantai Kuta, Bali, di Pantai Pangandaran banyak banget tukang jual jasa bikin tato, baik tato permanen maupun tato artifisial yang bisa ilang sendiri dalam seminggu. Harganya pun murah meriah alias bisa ditawar. Karena dalam agama yang saya anut ada larangan bikin tato permanen, akhirnya saya 'hanya' bikin tato palsu saja. Gak kebayang kalau saya bikin tato permanen. Waktu saya bilang mau bikin tato saja, teman-teman saya langsung pada bilang, "Gila lu, mau masuk neraka." Hehehe. Tatuuut. Sebenarnya niatan bikin tato ini cuma untuk iseng-iseng saja. Saya jadi teringat teman jalan saya, si Bambang yang pernah bilang, "Kadang tuh ya, kita sekali-sekali perlu 'nakal', untuk mengetahui seberapa jauh kita dari kesempurnaan". Bener-bener bisikan 'setan' nih. Hehehe.

Senin, 02 April 2012

'Gringotts' Bank of Indonesia

Museum Bank Indonesia
Berkali-kali jalan ke kawasan Kota Tua Jakarta, belum pernah sekalipun saya masuk ke Museum Bank Indonesia. Seringnya malah ke Museum Bank Mandiri yang ada di sebelahnya, entah untuk acara World Book Day atau hanya sekadar 'numpang' sholat di musholanya. Pertama kali mau masuk Museum Bank Indonesia dulu sempat ditolak sama satpamnya dengan alasan masih direnovasi. Berarti memang sudah lama sekali saya tak berkunjung ke sini.

Diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 21 Juli 2009, museum ini dimaksudkan sebagai sarana untuk menyajikan informasi kepada masyarakat tentang peran Bank Indonesia dalam sejarah perjalanan bangsa yang dimulai sejak kedatangan bangsa barat di wilayah Nusantara hingga terbentuknya Bank Indonesia tahun 1953, serta kebijakan-kebijakan Bank Indonesia berikut latar belakang dan dampak kebijakannya kepada masyarakat sampai dengan tahun 2005.