Tampilkan postingan dengan label Malaysia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Malaysia. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 30 Juni 2018

Bersimbah Peluh di Batu Caves

.: Batu Caves dengan Patung Dewa Murugan Selalu Ramai Pengunjung :.

Meramal cuaca tak ubahnya membaca isi hati. Kita tak pernah benar-benar tahu sampai sesuatu terjadi. Siang itu langit cerah. Matahari bersinar dengan jumawa. Memakai baju koko lengan panjang seusai salat Jumat, keringat menyeruak di sekujur tubuh, menjawab jerangan siang yang membabi buta. Untung sekali di dalam LRT ada pendingin udara. Saya sengaja mempercepat langkah di Stasiun Central untuk menuju Batu Caves, destinasi populer di Kuala Lumpur, Malaysia.

Batu Caves merupakan sebuah 'kompleks' pemujaan yang disucikan umat Hindu Tamil di Malaysia. Lokasinya berada di dalam perut karst di utara kota. Saya bertandang ke Batu Caves bersama seorang kawan-ketemu-di-jalan dari Polandia. Namanya Radek. Usia kami kebetulan tidak berbeda jauh. Hobi kami pun sama: jalan-jalan dan lari maraton. Sepanjang perjalanan menuju, kita ngobrol ngalor-ngidul tentang destinasi yang sudah dikunjungi dan ajang maraton yang sudah diikuti.

Minggu, 24 Juni 2018

Kuala Lumpur dalam Sekejap Mata

.: Selamat datang di Kuala Lumpur :.

Hari kedua lebaran di Kuala Lumpur berjalan tanpa kejutan berarti. Saya bangun pagi dan mendapati langit begitu sendu. Sisa hujan malam tadi. Lantai kolam renang masih basah. Embun mengambang di udara. Munudungi pucuk-pucuk gedung yang menjulang ke angkasa.  

Tak mau digiring kembali oleh hawa dingin untuk meringkuk di balik selimut, setelah subuh saya segera mengambil sepatu lari. Pagi yang menerbitkan semangat harus diawali dengan sesuatu yang membangkitkan energi. Saya berlari ringan menyusuri Dataran Merdeka yang suasananya tak kalah syahdu. Sepi. Palagan Standard Chartered Kuala Lumpur Marathon ini seperti meringkuk dalam hening.

Sabtu, 16 Juni 2018

Lebaran di Negeri Jiran

.: Selamat Hari Raya Idulfitri 1439 Hijriah :.

Langit gelap bertabur bintang. Gema takbir berkumandang. Jalanan cukup lengang. Masjid-masjid tampak mulai bersiap untuk hajatan esok hari. Lebaran telah datang. Untuk kali pertama saya berlebaran di negeri orang. Bukan karena alasan menghindari sesuatu, tapi lebih karena berburu pengalaman baru. Semesta mendukung dengan mengirimkan tanda berupa tiket promo pergi pulang dengan harga terjangkau. Sungguh kesempatan yang sayang untuk dilewatkan.   

Memang, idealnya lebaran digunakan untuk berkumpul bersama keluarga di rumah. Berhubung liburnya lumayan panjang, saya memanfaatkannya dengan liburan juga. Bosan kan di rumah tidak melakukan apa-apa selain bengong membaca buku dan menghabiskan cemilan saja. Melipirlah saya ke negeri tetangga. Selain akses yang mudah dan suasananya juga tidak berbeda jauh dengan di tanah air, biaya hidupnya juga murah.

Kamis, 10 Mei 2018

Maraton di Malaysia

.: Selamat datang di Malaysia :.

Tahun 2018 bagi saya merupakan tahun yang mendebarkan. Ada beberapa agenda yang akan saya lakukan pertama kali dalam hidup. Meski sebenarnya, setiap memasuki tahun baru, saya juga deg-degan karena akan jalan-jalan mengunjungi daerah baru, atau bahkan, negara baru yang akan menambah koleksi cap di paspor. Tapi rasanya lain. Dalam dunia lari yang sedang saya geluti, tahun 2018 adalah tahun Full Marathon (FM) bagi saya.  

Sejak ikut race lari pertama kalinya di YOI Bandung Great Run tahun 2016 silam, kecuali bulan Ramadhan, saya secara ajeg mengikuti race lari kategori 5K dan 10K sepanjang tahun tersebut. Bahkan, saya bisa saja ikut race lari di hari Sabtu dan Minggu. Saya cukup 'keras kepala' menolak semua ujaran, cemoohan, ataupun sindiran yang mengatakan sudah waktunya saya 'naik kelas' ke kategori Half Marathon (HM).