Pulau Cipir yang terlupakan zaman ;'( |
Kunjungan wisatawan ke pulau ini pun seringnya hanya selintas sambil lalu saja. Tak banyak orang yang merasa perlu untuk berlama-lama tinggal. Tak banyak pula yang mencatat dengan detil kunjungannya ke pulau ini. Padahal, Pulau Cipir tak kalah berperannya menjadi basis pertama wilayah kompeni Belanda dalam menguasai nusantara.
Awalnya pulau ini bernama Pulau Cuypier (Kuyper). Lidah lokal menyebutnya dengan Pulau Cipir. Selain itu, pulau ini juga dikenal dengan nama Pulau Kahyangan. Seperti halnya Pulau Bidadari yang saya ketahui ada tiga di Indonesia, ternyata ada dua pulau di Indonesia yang menyandang nama Kahyangan, satu Pulau Cipir ini dan satu lagi Pulau Kahyangan yang dulunya bernama Pulau Marrow (Meraux) yang ada di Makassar, Sulawesi Selatan.Namun, berbeda halnya dengan Pulau Marrow di Makassar yang berpantai pasir putih dan berair laut biru jernih sehingga sering diasosiasikan dengan kepingan surga di kahyangan sehingga disebut Pulau Kahyangan, saya masih belum paham mengapa Pulau Cipir yang jauh dari kesan indah ini disebut Pulau Kahyangan.
bekas karantina haji |
Setelah berkeliling pulau, saya menuju salah satu bangunan yang ada di dekat pantai timur. Serupa dengan bangunan lainnya di Pulau Cipir, bangunan ini juga tak beratap dan tak berjendela. Namun, yang membuatnya berbeda dengan bangunan lainnya, di dalam ruangan bangunan ini tidak kosong, melainkan ada semacam pondasi yang konon digunakan sebagai tempat dilakukannya eksekusi suntik mati maupun gantung diri. Pikiran saya berspekulasi, mungkin nama Kahyangan disematkan karena pulau ini menjadi pintu gerbang ke alam baka yang ada di negeri kahyangan bagi mereka yang dieksekusi mati di ruangan ini.
bukan maksud memilih nasib menjadi meriam tua dan karatan |
Menjadi penyokong eksistensi Pulau Unrust sebagai pusat kendali pertahanan Belanda, Pulau Cipir juga kebagian beban sebagai 'gudang' untuk menyimpan barang muatan kapal yang sedang diperbaiki di Pulau Unrust. Maka, tak heran jika dulunya pulau ini penuh dengan meriam-meriam kuno. Namun demikian, ada penjualan meriam-meriam tersebut pada sekitar tahun 1960-an ke toko-toko barang antik dan pedagang besi tua, beberapa bangkai meriam tersebutlah yang masih tersisa dan seolah cukup sebagai penanda dari kejumawaan di masa lalu.
jembatan pulau 'kembar' |
Saya jadi berpikir, ternyata ide-ide untuk menghubungkan antarpulau di Indonesia melalui sebuah jembatan sudah ada sejak dulu. Beberapa yang saya tahu tentang jembatan antarpulau selain ini adalah jembatan 'cinta' di Pulau Tidung, jembatan Barelang di Batam, dan jembatan Suramadu di Surabaya. Kalau mau jujur, rasanya memang agak berat untuk direalisasikan kalau saya menyarankan agar jembatan yang menghubungkan Pulau Cipir dan Pulau Unrust dibangun kembali demi kepentingan pariwisata seberat langkah kaki saya untuk meninggalkan pulau ini kembali dalam keterasingannya. Tapi setidaknya, keberadaan Pulau Cipir ini mengajarkan kepada saya bahwa hidup dalam bayang-bayang nama besar orang lain hanya akan membuat nama sendiri semakin jauh dari ingatan sejarah.
waah keren mas lengkap bgt pembahasannya, ternyata meriam itu dari belgia, makasih bgt infonya
BalasHapusHahahaha menurut guide-nya sih begitu :)
Hapus