Selasa, 18 Juni 2019

Run for The Oceans, Berlari demi Lautan yang Bebas Plastik

.: Run for The Oceans, A Movement for Our Oceans :.

Setelah hampir sebulan tidak berlari karena fokus dengan kegiatan selama ramadan dan lebaran, ada semacam kerinduan tersendiri saat akhirnya saya kembali ke track lari. Untungnya, saya tidak mengalami kesulitan untuk memulainya. Saya awali dengan lari ringan sejauh lima kilometer, hingga berlanjut ke jarak yang lebih jauh lagi. Perlahan, semuanya kembali normal seperti sedia kala.

Salah satu pemantiknya adalah tantangan di aplikasi runtastic bertajuk Run for The Oceans. Tantangan ini dibuat dalam rangka untuk menyelamatkan laut kita dari bahaya pencemaran sampah plastik. Entah disadari atau tidak, kebiasaan hidup kita sehari-hari yang sepertinya tidak dapat dipisahkan dari penggunaan plastik, perlahan tapi pasti menimbulkan akibat semakin menumpuknya sampah yang dihasilkan. Nah, sampah-sampah yang tidak dapat diuraikan ini banyak sekali yang menjadi limbah, terbuang ke laut, dan menyebar ke seluruh penjuru samudra. Maka tak ayal, akhir-akhir ini, kita semakin sering membaca berita tentang paus yang mati akibat isi perutnya dipenuhi sampah plastik, penyu yang mulutnya terluka karena tak sengaja menggigit pencukur jenggot, terumbu karang yang tak lagi sehat karena dirimbuni sampah, dan sebagainya.

.: Together we can 💓 :.

Sedih sekali mendengarnya. Namun, karena ini terjadi secara masif, tidak mudah memang untuk mengembalikannya seperti sedia kala. Perlu usaha masif juga yang dilakukan secara kolosal di seluruh dunia. Untuk itu, Adidas bersama dengan Parley for The Oceans menggelar kampanye bertajuk Run for The Oceans ini.

Kampanyenya dimulai sejak tanggal 8 Juni 2019, bertepatan dengan Hari Laut Dunia dan berakhir tanggal 16 Juni 2019. Adidas mengajak para pecinta olahraga lari untuk turut berkontribusi menjaga kelestarian laut dengan mengikuti digital run. Untuk setiap kilometer jarak lari yang ditempuh dan tercatat dalam aplikasi runtastic akan dikonversi dengan nilai donasi sebesar USD$1. Total nilai yang dikumpulkan tersebut akan disumbangkan oleh Adidas kepada Parley Ocean Plastic Program yang kegiatannya memberikan pembinaan kepada para generasi muda di seluruh dunia, terutama yang tinggal di kawasan pesisir.

.: Run for The Oceans :.

Saya sendiri mulai mengumpulkan milleage lari saat masih liburan. Sudah menjadi kebiasaan, saya selalu menyelipkan kegiatan lari di mana pun berada saat sedang liburan. Apalagi ini misinya luar biasa. Rasanya senang sekali bisa turut ambil bagian dalam usaha untuk menjaga kelestarian bumi, terutama laut dari pencemaran sampah plastik melalui kegiatan lari yang saya geluti.

Saya suka jalan-jalan. Saya senang lari di pantai. Dan, saya bahagia luar biasa saat dapat menikmati air laut yang jernih, pemandangan yang menyejukkan mata, dan 'bercengkerama' dengan satwa dan biota laut dalam ekosistem yang sehat. Dengan berkembangnya industri pariwisata saat ini dan masifnya penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari, rasa-rasanya diperlukan kesadaran kolektif secara kolosal dari semua insan agar yang indah-indah dari lautan dapat dinikmati dan memberi manfaat maksimal bagi kehidupan manusia dalam jangka waktu yang berkesinambungan.  

.: Laut kita, untuk kita :.

Meski panas terik, demi berkontribusi untuk kelestarian lingkungan, terutama laut, saya merasa selalu bersemangat untuk terus berlari. Puncaknya, di hari terakhir pengumpulan milleage lari, Adidas Indonesia menggelar acara Run for The Oceans di kawasan SCBD Lot 16 Jakarta Selatan. Acaranya meriah sekali. Kegiatan utamanya adalah berlari sejauh 5 km di kawasan CFD Jakarta sekeliling SCBD dan Gelora Bung Karno untuk menyuarakan dan mengajak lebih banyak orang lagi untuk secara sadar dan peduli akan bahaya sampah plastik bagi kelestarian lingkungan, terutama ekosistem laut.

Berhubung pesertanya berjumlah sekitar 500-an orang, kegiatan lari ini dibagi menjadi tiga kelompok. Saya memilih di kelompok pertama, berlari dengan beberapa kawan dari Adidas Runners Jakarta. Tak hanya berlari, peserta yang mengikuti kegiatan physical run ini diminta untuk menjawab kuis di pos-pos pemberhentian berupa pertanyaan tentang bagaimana mengurangi sampah plastik dan upaya-upaya menyelamatkan ekosistem laut. Selain itu, peserta juga diajak untuk turut memungut sampah plastik di sepanjang jalur lari yang dilewati.  

.: Bersama para Sbt Msqn Ceria Adidas Runners Jakarta 😍 :.

Konsep acaranya sendiri menurut saya sangat variatif. Selain lari, ada serangkaian program yang dapat diikuti oleh peserta, baik yang berhubungan dengan lari, maupun yang berkaitan langsung dalam upaya pelestarian lingkungan melalui pengurangan dampak sampah plastik. Ada yoga, barreless, dan zumba. Ada juga lokakarya membuat kantong belanja alternatif dari kaos bekas yang diasuh oleh komunitas Bye Bye Plastic dan pembuatan ecobricks oleh Divers Clean Action.

Selain lari, saya memilih untuk mengikuti kegiatan yoga. Ini kali kedua saya ikut sesi yoga yang dilakukan dengan serius dan dipandu oleh seorang instruktur. Kali pertama, saya ikut kelas yoga dalam sesi latihan yang diadakan oleh Adidas Runners Istanbul. Sungguh, suatu pengalaman tersendiri dapat merasakan otot tubuh dilenturkan secara perlahan melalui gerakan-gerakan yoga. Hal ini sekaligus mematahkan anggapan saya selama ini bahwa yoga hanya cocok dilakukan bagi ibu-ibu yang tidak mau olahraga, tapi ingin langsing secara instan seperti yang saya lihat di grup yoga ibu-ibu kompleks perumahan di mana saya tinggal. 😜😅

.: Prince Ali from Ababwa 👳 :.

Lokakarya lain yang saya ikuti dalam acara ini adalah pembuatan kantong belanja alternatif dari kaos bekas. Sebenarnya saya sudah punya banyak tas yang dapat dijadikan sarana penyimpanan dan pengangkutan barang untuk menghindari penggunaan kantong plastik. Tapi sepertinya acara ini menarik. Saya pun ikut menyaksikan saja dan mempersilakan peserta lain mengambil slot milik saya agar bisa ikutan praktek langsung. Mungkin bagi saya, kaos lebih suka saya donasikan untuk dipakai si penerima donasi daripada digunting dan dibuat tas. Apalagi kaos yang saya miliki kebanyakan masih baru, yang diperoleh dari racepack lari.

Berhubung acaranya memang untuk kampanye penyelamatan lingkungan dari sampah plastik, maka booth-booth pendukung acara yang menyediakan makanan dan minuman juga menggunakan wadah atau pembungkus dari bahan yang dapat didaur ulang. Sungguh, diet kantong plastik ini sebenarnya merupakan bentuk langkah kecil yang menggugah kesadaran pribadi untuk mengubah gaya dan kebiasaan hidup sehari-hari dengan mengganti, atau minimal mengurangi penggunaan plastik yang tidak dapat didaur ulang.

.: Twins Brother: Me and Irfan Bachdim 😊 :.

Jakarta sepertinya mulai memanas lagi hari itu. Saya yang sudah terpanggang sejak pagi ikut lari dan yoga akhirnya memilih untuk menikmati udara sejuk dan teduh di tenda yang menayangkan video alam bawah laut. Indah sekali memang. Dan keindahan itu wajib kita rawat dengan keberlangsungan bukan hanya hidup yang sedang kita jalani, tetapi juga bagi kehidupan generasi berikutnya.

Di akhir acara, saya baru tahu bahwa target pengumpulan donasi untuk tahun ini sebesar USD$1.5 juta, meningkat 50% daripada tahun lalu. Dan begitu melihat perolehan milleage lari dalam aplikasi runtastic, ternyata target tersebut sudah jauh terlampaui. Meski berkontribusi tak sampai mencapai 100 km, hati saya bergetar hangat karena menjadi bagian dari program ini. Apalagi saya melakukannya dengan senang hati karena bersinggungan langsung dengan kegiatan lari yang saya geluti.

.: The result from all around the world 😍 :.

Meski bahagia, saya tidak serta merta merasa bangga luar biasa menjadi bagian dari kampanye hijau ini. Bagi saya, yang paling penting justru adalah merawat kebiasaan baik dalam mengubah gaya dan kebiasaan hidup menjadi lebih ramah lingkungan. Hal paling kecil yang sudah lama saya lakukan adalah menggunakan botol minum isi ulang ke mana pun saya pergi, baik saat jalan-jalan maupun latihan lari, untuk mengurangi konsumsi dan penggunaan botol plastik. Saya juga berusaha seminimal mungkin menggunakan kantong plastik dan memilih menggunakan kantong belanja dari bahan yang mudah didaur ulang.

Menurut saya, kegiatan tersebut jauh lebih nyata dan berdampak, setidaknya dimulai dari diri saya sendiri. Sama nyatanya dengan kegiatan lari yang saya lakukan. Sungguh, saya sudah pada tahap yang tidak begitu peduli jika ada orang, bahkan sahabat dekat atau saudara, yang dengan santainya berkomentar atau nyeletuk dengan nada mengejek atau becanda dengan berkata, "Lari melulu sih, lari dari kenyataan ya?" Saya mahfum bahwa orang akan berkomentar sebatas dengan apa yang mereka ketahui atau pahami. Jadi, jika ada yang berkomentar demikian, saya cukup membalasnya dengan senyuman. 

.: AR, Adie Riyanto, Adidas Runners :.

Bagi saya, dengan berlari saya merasa bahagia, sehat, tidak mudah sakit, dan bonusnya, dapat berkontribusi dalam menggalang dana bagi kegiatan sosial, pendidikan, dan lingkungan. Saya hanya sedikit terharu saja saat menyadari bahwa kesenangan kecil yang saya lakukan, ternyata membawa dampak yang begitu berarti bagi kelangsungan hidup, kesejahteraan, bahkan kelestarian makhluk hidup atau manusia lain. Setidaknya, saya merasa bersyukur mempunyai sedikit arti dalam hidup bersemesta. Bukankah itu yang seharusnya manusia biasa pada umumnya inginkan? Mari kita rawat bersama niat mulia itu. Sepanjang masa. Selama kita ada. [] 

10 komentar:

  1. Seharusnya juga di supermarket kantong plastik sudah tidak disediakan lagi, jadi pembeli mau tidak mau akan bawa kantong belanja dari rumah masing masing. Di negara negara berkembang lain juga, plastik sudah tidak disediakan di supermarket dan pusat perbelanjaan lain

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Indonesia, biasanya aku belanja di Lotte. Di situ gak dikasih kantong plastik. Alternatifnya, kita pakai kardus bekas atau bawa kantong belanjaan dari rumah.

      Gramedia dan Hipermart masih pakai kantong plastik, tapi dari bahan yang degradable. Jadi setelah beberapa bulan gitu, plastiknya mrepel hancur sendiri.

      Decathon tidak pakai kantong plastik. Nah, Adidas ini pakai bahan yang dapat didaur ulang. Kantong belanjaannya dari kertas daur ulang. Bahkan kemarin pas acara ini, juga dikenalkan produk adidas Alphabounce Parley, yang bahannya juga dari daur ulang plastik.

      Well, untuk negara berflower seperti Indonesia, musti pelan-pelan sih mengubah gaya hidup dan kebiasaan yang lebih ramah lingkungan begini. :)

      Hapus
  2. Ikut senang ketika ada kegiatan dengan penggemar banyak diselipn agenda positif dalam rangka menyelamatkan laut. Namun, memang segalanya dimulai dari kesadaran diri sendiri. Dengan demikian, kita bias jadi terbiasa. Sukses, Mas!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Rifqy,

      Semoga gaungnya tidak hanya terdengar kepada banyak kalangan ya, tetapi juga memantul ke telinga sendiri. Biar makin peduli untuk mengurangi penggunaan plastik.

      Sedih beneran lho pas tahu pantai-pantai di Taman Nasional Komodo (misalnya) jadi kotor karena sampah plastik. Bahkan kabar terbaru, Pulau Satonda gagal masuk dalam taman biosfer dunia juga gara-gara pantainya ada sampah plastiknya. Hiks :'(

      Hapus
  3. Keren tuh berpartisipasi pada kegiatan dengan tema lingkungan. Olahraga dapat, pesan cinta lingkungan dapat. Salut mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bang Day,

      Semoga makin membudaya ya gaya hidup sehat sekaligus peduli pentingnya mengurangi penggunaan plastik, terutama yang sulit didaur ulang dan dari bahan yang tidak degradable :)

      Hapus
  4. Mantap, komunitas pelari sekaligus lingkungan hidup, semoga semakin banyak yang peduli untuk menjaga lingkungan hidup. Nice info

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama kak Vicky. Mari olahraga sekaligus peduli lingkungan. Salam ;)

      Hapus
  5. Wahh paten banget nih kegiatan mas broo
    Mantapp

    BalasHapus