Senin, 19 September 2016

7 Tempat yang Sebaiknya Dihindari Sesaat Setelah Putus Cinta

.: A Happy Picture about Unhappy People :.

Jatuh cinta berjuta rasanya. Dominannya cenderung rasa bahagia. Putus cinta juga punya sejuta rasa. Rasa sedihlah yang umum mendominasi. Kecuali kamu merupakan orang yang mudah sekali untuk move on, putus cinta bisa menjadi biang penuh drama berkepanjangan. Rasa sedih bisa menjelma perasaan lain yang menyebabkan pikiran tidak fokus dan rasa malas untuk melakukan suatu kegiatan yang produktif.

Untuk mengalihkan perhatian agar tidak larut dalam kesedihan, ada baiknya meluangkan waktu sejenak untuk jalan-jalan. Konon, dengan jalan-jalan, selain pikiran jadi lebih segar. Efek positifnya, seseorang cenderung lebih bisa mengambil langkah rasional untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya. Namun, biar agenda jalan-jalan yang diharapkan dapat menyembuhkan 'luka' di hati berjalan maksimal, ada baiknya untuk menghindari beberapa tempat ini, sesaat setelah momen menyakitkan putus cinta itu selesai diikrarkan.  

Gunung

.: Syarat Naik Gunung Saat Ini Tambah Satu Lagi: Harus Bawa Pasangan. Hiks :.

Saya pernah dinasehati oleh seorang kawan karib, "Jika sedang patah hati, sebaiknya kamu naik gunung.". Naik gunung memang menyenangkan. Ada perasaan bahagia yang menjalar karena merasa 'dekat' dengan Sang Pencipta. Di puncaknya, saya kerap sadar bahwa manusia hanyalah renik di antara megahnya semesta. Untuk itulah rasa takabur dalam segala hal patut dikubur dalam-dalam.

Namun, niat suci untuk merengkuh momen sakral tersebut bisa bubar jalan jika di sekeliling kita berseliweran banyak sekali pendaki yang berpasangan, memenuhi segala sudut puncak gunung sembari berpelukan. Lebih menyakitkan lagi, belakangan ini kawan-kawan pendaki saya mensyaratkan agar membawa pasangan untuk bisa naik gunung bareng mereka. Duh, dunia pendakian tak lagi sama.

Bioskop

.: Gak sopan banget. Kalau Filmnya Tidak Menarik, Ada yang Bikin Film Sendiri :.

Kalau sudah biasa jalan-jalan sendiri, naik gunung sendiri, dan enjoy untuk nonton film di bioskop sendiri, tandanya kamu merupakan pribadi mandiri yang kuat dan tahan banting. Saking doyannya nonton film, saya pernah beberapa kali nonton seorang diri di dalam bioskop. Hebatnya, film tetap diputar sekalipun penontonnya cuma seorang.

Meski ketahanan fisiknya prima, bisa jadi hati manusia kadangkala juga rapuh. Apalagi kalau di dalam gedung bioskop ada manusia kreatif yang membuat adegan film sendiri karena menganggap film yang diputar tidak begitu menarik. Bisa ganggu banget bukan? Bayangkan, lagi seru-serunya adegan berantem tiba-tiba mendengar suara, maaf, lenguhan dari arah sudut studio atau gesekan bibir kan mengganggu sekali. Kalau mau cinta-cintaan bisa dong seharusnya mencari tempat yang agak privat. Biar tidak menggoncang hati yang sedang rapuh. Cih. :'(

Museum

.: Wajah Museum Tak Seperti Yang Dulu :.
Kalau diingat-ingat, rasanya dulu susah sekali mengajak generasi muda, eh remaja seumuran saya untuk menyambangi museum. Padahal, museum di negara kita itu sudah tiket masuknya kebangetan murahnya, koleksi yang disimpan di dalamnya sungguh menarik dan 'berharga'. Museum menjadi tempat yang tidak populer sebagai tempat hang out dibandingkan mal atau kafe. Tulisan di blog ini pun yang membahas tentang museum juga menjadi postingan yang paling jarang dibaca.

Anehnya, dalam beberapa tahun terakhir, mungkin karena tempatnya sepi, museum menjadi tempat yang asyik untuk memadu kasih. Bayangkan, mesra-mesraan di tempat sepi seperti ini bisa dilakukan dengan leluasa tanpa pengawasan dari pak satpam ataupun Kak Seto. Saya sempat malu sendiri dan mencari jalur lain di lorong-lorong museum hanya demi tidak melihat pemandangan tidak senonoh yang sedang dilakukan sepasang remaja alay ibukota.

Taman Kota

Bosan dengan mal dan bioskop, saya kerap main atau jalan-jalan di taman kota. Apalagi kalau ada jogging track, saya biasanya menyempatkan diri sekadar untuk jogging pagi atau lari santai. Taman kota menjadi semacam oase di tengah hiruk pikuk kota. Di sana saya bisa menikmati sebungkus keripik kentang, sepotong kecil es krim, dan sebotol air mineral. Kesan menenangkan tersebut langsung sirna begitu saya tersedak keripik kentang terakhir dan mendapati air mineral tinggal seteguk.

.: Kasih Ibu Sederas Air Susu, Kasih Pacar Segencar Masa Wakuncar :.

Gara-garanya, di tempat publik seperti ini ternyata makin terbuka saja hubungan muda-mudi memadu asmara. Bayangkan, sedang enak-enaknya menjilat es krim yang sedang lumer tiba-tiba disuguhi pemandangan macam adegan 17+ yang sering diblur dalam tayangan televisi kita oleh KPI. Di siang bolong lho ini. Zamannya sudah tidak sehat lagi. Atau memang hal seperti itulah fenomena remaja kekinian. Saya sungguh 'kuno' sekali kalau begitu. Maafkan.

Trotoar

.: Salah Satu 'Bahaya' Jalan di Trotoar Jakarta Selain Diserempet Motor :.

Beberapa trotoar di Jakarta memang kerap menyebalkan. Saya yang senang jalan kaki atau lari bisa dibuat marah dengan keadaan trotoar ini. Meski memang terus dilakukan perbaikan, jika ada keadaan trotoar yang rusak, proses penanganannya bakal lama sekali. Apalagi kalau ada proyek galian, trotoar jadi makin sempit. Sudah gitu, pejalan masih harus berbagi dengan pedagang asongan dan pengendara semprul yang menggunakan trotoar untuk jalur motor. Parahnya, banyak sekali pengendara sepeda motor yang lupa membawa serta otaknya saat berkendara. Sudah tahu mengambil jalur berlawanan, memakan jatah pejalan kaki, masih juga melajukan kendaraannya seperti tak ada hari esok saja: kencang sekali.

Lebih parah dari tabiat pengendara motor adalah mereka yang nekat bermesraan di trotoar tepat di depan orang yang baru saja putus cinta. Tak perlu dijelaskan lebih lanjut. Pokoknya mereka jahat. Titik!

Race Lari

.: Daripada Lihat yang Lari Berduaan, Mending Yang Jomlo Belajar Terbang Saja :.

Sebelumnya, saya tak pernah menyangka jika gunung, bioskop, dan museum begitu cepat bermetamorfosis menjadi tempat yang tak lagi nyaman untuk menghabiskan akhir pekan saat suasana hati sedang gundah gulana. Lebih tidak menyangka lagi jika pemandangan yang menyebalkan itu ada di race lari.

Terbiasa lari mandiri membuat saya berpikir bahwa saat acara lari sudah dimulai, fokus utamanya adalah lari dengan target waktu yang sudah ditentukan, berlari sesuai dengan kemampuan tubuh, sadar diri untuk difoto sepanjang jalur lari, dan finish dengan catatan waktu yang menyenangkan untuk dibagi di media sosial. Belakangan, saya baru sadar. Ternyata, area ini pun tak lagi steril dari pemandangan yang agak 'menyebalkan'. Sedang fokus lari dan berusaha mempertahankan kecepatan, tiba-tiba saya didahului oleh sepasang, eh, beberapa pasang muda-mudi yang dengan muka tak berdosa berlari bersama, bahkan ada yang bergandengan. Oh, dunia .... :'(

Jurang

.: Sudah Terlalu Lama Sendiri, Sudah Terlalu Lama Aku Hidup Sendiri :.

Duh, jangan. Please. Jauhi tempat ini kalau lagi patah hati. Yakin 100%. Tak perlu penjelasan lebih lanjut. Percayalah, masih banyak gunung, museum, film-film bagus, dan race lari yang bisa dinikmati daripada harus undur diri lebih awal dari dunia fana ini hanya gara-gara patah hati. Camkan! Kamu semua harus strong!

Jika harus didaftar lagi, mungkin akan bertambah lagi jumlah tempat yang harus dihindari, sesaat setelah putus cinta. Paling banyak, orang akan memberikan nasehat singkat, "Ya sudah, mengurung diri saja di dalam kamar. Mau ngapain lagi sih." Tapi, untuk orang-orang yang berteman akrab dengan rasa bosan berada di dalam rumah, sepertinya perlu solusi mujarab agar tetap happy tanpa merasa perlu harus menyiksa tatanan hati. Untuk itulah, apapun keadaannya, sepanjang tubuh masih sehat, fokuskan saja pikiran pada hal-hal positif. Lari adalah salah satunya.

.: Jomlo? Pilih Latihan Lari Kencang atau Ditenggelamkan? Hiks :'( :.

Tak perlu menghiraukan komentar negatif yang berseliweran. Sudah tahun 2016, akan tetap ada manusia yang isi kepalanya berasal dari abad pertengahan yang akan berkomentar, "Kamu lari melulu sih. Lari dari kenyataan ya." Masukkan telinga kanan, keluar telinga kiri saja. Yang jelas, di mana pun berada, baik saat latihan lari atau saat mengasingkan diri dari hiruk pikuk dalam upaya menenangkan hati, harus tetap selalu waspada. Karena untuk bisa 'selamat' dan terus eksis di dunia yang tak lagi ramah bagi para jomlo, pilihannya hanya ada dua: lari kencang atau ditenggelamkan. [] #AyoMlayu

20 komentar:

  1. Karena orang-orang yang putus cinta akan merasakan hal yang sama walaupun berada ditempat berbeda, jika bawaanya selalu baper..kamu harus kuat kak...UPZzZz

    BalasHapus
    Balasan
    1. Njiiiir, aku memang setrong kak. Sudah terlatih dari dulu. Hiks :'(

      Hapus
  2. koq .. berkunjung ke rumah mantan tidak dimasukkan disini ... artinya disarankan untuk datang kesana ya ... wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha ya dianggapnya itu udah wajib dihindari mas, makanya tidak dibahas di marih. Hiks :'(

      Hapus
  3. Jadi, lebih baik mengasingkan diri ke bilik WC pria SPBU...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha kok pilihannya malah ke situ? Kalo SPBU yang di Brebes sih mungkin OK banget ya. Tapi, kalo SPBU yang lain gak janji deh ya :D

      Hapus
  4. lah terus gimana wong ingin ke sana ya?
    adakah kejadian atau sesuatu di sana ya Mas?
    terima kasih dan salam kenal Mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya kalo sampeyan setrong hatinya dilanjut aja hahaha :P

      Hapus
  5. Hahahahaha. Kalau Taman Kota dan Bisokop itu hukumnya wajib dihindari. Enakan sepedaan sepuasnya hahahhaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cieee pengalaman pribadi nih kayaknya wkwkwk :'(

      Hapus
    2. Hahahaha, masa yang lain gandengan sama pasangan, terus aku cuma pegang kamera :-D :-D

      Hapus
    3. Ya kamu gandeng aja mas kameranya :'(

      #makjleb

      Hapus
  6. Wadau... ekstrim banget tuh tyang terakhir yak :-D sib ajib jauhi tuh jurang kalau sedang putus cinta apalagi yang iman nya gak kuat :-D

    ..dan bener juga tuh jangan ke bioskop entar loe ngiri liat orang laen nonton bawa cewek nya apalagi sekarang kan bioskop udah kaya mini hotel kaya gitu buan fokus nonton malah fokus grepe-grepe. ehh :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha serius bener bahasnya. Pengalaman ya wkwkwk :P

      Hapus
  7. waduh, jadi kalo putus kudu ngedem di rumah aja dong kalo gitu. ini kemana-mana liatnya pasangan mlu, ke wc aja yang nggak.. hiks...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha sesaat aja kok. Sampai hatimu benar-benar kokoh untuk menerima kenyataan dan siap memulai semuanya dari awal. Life must go on, darling ;)

      Hapus
  8. kalau putus cinta, mendingan jangan kemana-mana dlu, dikamar aja sambil meluk guling :D

    yuk lihat wisata jambi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha bener banget. Mending distop dulu lah sampai suasana hati jadi 'stabil' wkwkwk :P

      Hapus
  9. Haha...ke sini ga enak ke sana ga enak, jadi enaknya ke mana kalau lagi putus cinta? ;)

    Btw, iya museum2 di Indonesia apalagi yang jadul2 sedih banget tuh nasibnya. Banyak yg tembok bahkan displaynya dicorat-coret alay pula :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enaknya krukupan di kamar aja mbak klo ujan-ujan mendung galau begini.

      Ini bener banget. Terutama museum-museum yang 'gak laku' aka jarang dikunjungi orang yang akhirnya jadi tempat mojok asyik masyuk. Duh :'(

      Hapus