Rabu, 05 Oktober 2011

'Jalan-Jalan' di Jalan

Orchard Road yang terkenal ;-)
Singapura adalah salah satu negara yang bisa dijadikan contoh dalam mengelola setiap jengkal wilayahnya untuk dijadikan 'komoditas' yang menghidupi masyarakatnya. Pesona Orchard Road seakan menyihir jutaan orang untuk berkunjung ke jalan ini. Padahal, daerah ini kan cuma 'jalan' gitu lho. Bagi yang suka belanja, tempat ini adalah surga. Bagi yang tidak suka belanja, tempat ini menarik salah satunya untuk foto (narsis) dengan latar belakang tulisan nama jalan. Sebegitu kerennyakah, hingga ada yang bilang bahwa rasanya belum berkunjung ke Singapura kalau belum menjejakkan kaki di Jalan Orchard ini.

Saya jadi berpikir, Singapura yang wilayahnya kira-kira hanya seperdelapan Bali saja punya jalan yang begitu terkenal hingga orang berduyun-duyun datang, Indonesia yang luasnya hampir setara dengan daratan Eropa harusnya punya banyak 'jalan' yang bisa menarik orang untuk datang. Atau, justru karena banyaknya jalan terkenal di Indonesia yang membuatnya tidak punya spesialisasi. Who knows?

Kalau kita lihat, di Jakarta saja banyak sekali nama-nama jalan yang sudah mendunia. Paling tidak, Jalan Sudirman-Thamrin sering disorot berita internasional perihal kemacetan, demonstrasi, pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor. Saya senang sekali berjalan kaki di sepanjang jalan ini. Mungkin karena di kanan kirinya berdiri gedung-gedung pencakar langit yang seolah cukup memberi alasan kepada dunia bahwa Jakarta adalah kota metropolitan. Selain itu, mungkin di sepanjang jalan inilah di Jakarta yang trotoarnya lebar sehingga pejalan kaki seperti saya bisa berjalan dengan leluasa tanpa harus takut disenggol metromini. Sigh.

Jalan Jaksa, jalan yang mendunia ;
Sebenarnya, ada satu jalan lagi yang sangat terkenal di Jakarta, padahal jalan tersebut kecil sekali. Nama jalan itu adalah Jalan Jaksa. Buku The Lonely Planet sampai merasa perlu untuk mencantumkan nama Jalan Jaksa karena di tempat inilah tersedia banyak sekali hostel atau losmen yang merupakan 'surga' bagi para backpacker. Tak pelak, di tempat ini mudah sekali dijumpai bule-bule berseliweran. Tapi, kata teman saya sih, bulenya bule kere. Hehehe.  Karena banyak sekali bule-bule yang berkunjung dan menginap di daerah ini, pemerintah juga memanfaatkannya untuk memperkenalkan budaya Indonesia (khususnya budaya Betawi) dengan menggelar Festival Jalan Jaksa setiap tahun. Bagi beberapa teman saya, Jalan Jaksa ini disebut 'surga' karena justru di sinilah alkohol dengan harga murah meriah mudah didapat. Ups.

Shop till you drop @ Jalan Dago, Bandung ;-P
Lain kota lain pula keunikan jalannya. Meski tak 'semewah' Orchard, Jalan Dago di Bandung merupakan salah satu jalan favorit saya. Memang tak ada butik sekelas Hermes atau Louis Vuitton, tapi di jalan ini banyak sekali factory outlet yang menjual aneka item fashion yang unik dan lucu dengan harga murah meriah. Tempat ini juga sering dijadikan rujukan oleh teman-teman saya untuk menyangka baju-baju yang saya pakai. Mereka sering bilang, "Beli di Bandung ya?" (maksudnya Dago), padahal tak semua baju yang saya pakai dibeli di jalan ini. Jalan Dago seperti sudah menjadi trademark dan tujuan favorit orang-orang Jakarta untuk berbelanja dan menggelontorkan pundi-pundi mereka di akhir pekan. Tak heran, tiap Sabtu-Minggu rasanya jalanan ini penuh dengan mobil berplat B. Huh *keluh*.

Saat berkunjung ke Jogjakarta, rasanya kurang lengkap kalau tidak jalan-jalan ke Malioboro. Apalagi kalau malam Minggu. Jalan ini ditutup untuk kendaraan bermotor. Jadi kita bisa puas jalan-jalan di sepanjang jalur jalan ini. Kalau capai, tinggal mampir ke angkringan atau warung-warung lesehan yang menjual nasi kucing dan memesan wedhang jahe atau teh hangat. Wah top markotop banget. Tapi ingat, kalau tidak ada urusan, mending tak perlu lah blusak-blusuk ke salah satu gang di jalan ini kalau tak mau kena razia trantib Jogja. Tahu kan nama jalan tersebut? Terkenal banget kok. ;=P

Malam-malam mangkal di Jalan Legian, Kuta, Bali
Liburan ke Bali rasanya terlalu sayang kalau waktunya hanya dihabiskan untuk tidur di hotel. Jika menginap di Kuta, saya biasanya 'jalan-jalan malam' di Jalan Legian. Tragedi bom tahun 2002 silam sungguh menyisakan kenangan pilu bagi banyak orang. Tapi, hal itu sudah tak membuat orang risau untuk 'berpesta' di sepanjang jalan ini. Saat akhir pekan, jalanan ini seperti milik orang Australia saja. Gila, banyak banget bule-bule dari Australia clubbing. Saya sampai jengah mereka teriak-teriak di jalanan. Memang, di sepanjang Jalan Legian banyak terdapat club-club dan diskotik yang asik buat gaul. Inilah enaknya clubbing di Bali. Kalau bosan di satu tempat atau musiknya lagi tidak terlalu happening, bisa langsung saja ngeloyor pindah ke club sebelah yang lebih asyik. Tanpa fee entry lagi. Kalau tiba-tiba ditarik fee, ya tinggal aja ngeloyor lagi nyari tempat party yang gratis. Beres kan. Hahaha.

@ Jalan Soekarno Hatta, Labuan Bajo, NTT
Yang saya sebutkan di atas hanya sebagian saja. Masih banyak sekali sebenarnya jalan-jalan terkenal di Indonesia, yang juga terkenal di luar negeri, tapi dianggap biasa saja oleh orang Indonesia. Jalan Soekarno-Hatta di Labuan Bajo yang merupakan jalan raya satu-satunya di kota tersebut terkenal karena di sepanjang jalan itu berdiri penginapan, restoran, operator diving, travel agent, toko suvenir, dan lain-lain yang menyediakan akomodasi atau tour komodo sailing trip, sehingga membuat Labuan Bajo mendapat julukan sebagai pintu gerbang Taman Nasional Komodo. Jalan ini memang kelihatannya terkenal sekali. Tapi keadaannya rusak banget. Saya naik angkot saja serasa goyang ajeb-ajeb. Sudah jalanannya rusak, eh si sopir doyannya musik jedag-jedug pula. Lengkap deh mabuknya.

Jalan-jalan sore @ Jalan Ahmad Yani, Medan ;-)

Kalau dirinci satu-satu, nama jalan-jalan terkenal di Indonesia yang berpotensi sebagai tempat wisata bisa menjadi daftar yang sangat panjang. Sebut saja Jalan Kembang Jepun di Surabaya yang terkenal dengan aneka jajanan dan makanan yang enak-enak, Jalan Ahmad Yani di Medan tersohor dengan Merdeka Walknya dan bangunan-bangunan kuno, Jalan Pantura yang menjadi favorit para supir truk karena banyak 'hotel dan tempat karaokenya' (ehm), Jalan RA. Kartini di Jember dan Jalan Slamet Riyadi di Surakarta yang (sekarang) mendunia gara-gara seorang jenius bernama Dynand Fariz menggelar acara  fashion carnaval yang unik dan menarik. Banyak deh nama-nama jalan terkenal di negara kita. Luar biasa kan Indonesia.   

3 komentar:

  1. Hampir tiap kota besar punya jalan yang menjadi cirinya masing-masing. Tapi yg punya blog narsis juga yah hehehe. Semua tempat kudu pake foto sendiri...... kadang view nya aja cukup kok :D

    BalasHapus
  2. Kalo se-Indonesia sih pastinya banyak banget jalanan yang ngetop. Di Bandung aja selain Jalan Dago masih ada jalan-jalan lain yang menurut saya cukup populer di kuping pejalan-jalan. Misalnya saja Jalan Cihampelas yang jadi pusat penjualan jeans & Jalan Riau yang dipadati Factory Outlets. Plus Jalan Asia Afrika & Jalan Braga yang bersejarah.. :)

    BalasHapus
  3. Jalan Bukit Bintang di Kuala Lumpur...:)

    BalasHapus