.: Bentang Alam Gunung Papandayan :. |
Saya akan langsung setuju kalau ada yang bilang Papandayan merupakan gunung yang photogenic. Bentang alamnya unik. Setiap area memiliki semacam garis demarkasi dan teritorial yang berbeda dengan wilayah di sekitarnya. Hamparan pasir berbatu berfusi dengan asap tebal belerang. Hutan lebat berdampingan mesra dengan dataran lapang yang riuh semak. Jalan setapak berbatu bersambungan dengan jalan tanah becek dan setapak berumput. Dan satu hal yang tak banyak diperhitungkan: cuaca cerah kerap berganti jadwal secara mendadak dengan kabut tebal yang diikuti oleh hujan lebat.
Seperti pagi ini. Papandayan terlihat murung sekali. Matahari tak menampakkan batang hidungnya sejak subuh. Kabut tebal seperti segan beranjak dari Pondok Saladah, tempat kami bermalam. Setiap kali berbicara, mulut tak ubahnya seperti naga yang menyemburkan asap karena gigil kedinginan. Saya yang sudah terjaga sejak pukul 4 pagi, memilih tidak terlena untuk kembali tidur. Satu pikiran yang saya ingat terus, akhir pekan adalah jadwal bagi pendaki untuk migrasi secara massal ke atas gunung. Dan untuk Papandayan, setidaknya harus meluangkan waktu barang satu jam lebih awal agar tidak terlambat sholat subuh dengan memanfaatkan fasilitas toilet umum terlebih dahulu.