![]() |
Cinta Indonesia 100% |
Merek-merek seperti Louis Vuitton, Hermes, dan Channel seakan menjadi 'benda ajaib' yang wajib dimiliki hingga mencari bajakannya pun dilakukan agar punya pengalaman menentengnya ke mana-mana. Tapi, ada sebagian kalangan yang menyebutnya sebagai aib jika ketahuan menenteng tas bermerek tapi palsu. Memang tas-tas bermerek itu telah berubah fungsi dari hanya sekadar 'wadah' barang, menjadi 'tiket masuk' suatu komunitas. Untuk itulah orang berlomba-lomba memilikinya hingga rela berburu ke luar negeri segala atau mencari yang bekas pakai (tapi masih bagus) hanya untuk bisa masuk ke dalam suatu komunitas atau lebih dihargai di suatu kalangan masyarakat tertentu. Selain tas, barang-barang yang (katanya) bisa mendongkrak image seseorang adalah baju dan sepatu. Tapi keduanya tak memiliki pengaruh yang cukup besar dalam pergaulan layaknya pengaruh tas yang ditenteng.