.: Perjalanan Mencari Titik 0 Kota Bogor :. |
Sejak tahun 2011 silam, saya memulai 'ekspedisi' untuk menjejak titik 0 kota-kota yang ada di Indonesia. Beberapa di antaranya pernah saya tulis di sini. Sampai saat ini, jumlahnya tentu terus bertambah. Beberapa titik memang saya niatkan sebelumnya untuk saya datangi. Beberapa yang lain, tidak sengaja saya lewati dalam perjalanan, dan akhirnya saya jejak sekalian. Bahkan, yang tidak pernah saya sadari atau pikirkan sebelumnya, saat melawat ke negara tetangga pun, saya kok ya (refleks) punya keinginan untuk menjejak penanda titik 0-nya.
Namun, sampai saat ini, saya masih bingung dengan keberadaan titik 0 Kota Bogor. Tidak seperti penanda titik 0 di kota atau tempat lain, lokasi titik 0 Kota Bogor bisa dibilang agak 'misterius' dan lumayan susah untuk dijejak. Saat pertama kali mempunyai kesempatan untuk bisa masuk ke dalam Istana Bogor tahun 2012, saya mendengarkan informasi dengan saksama dari Pak Djunaedi, Kepala Protokoler Istana Bogor (saat itu), bahwa titik 0 Kota Bogor berada di salah satu ruangan istana.
"Posisinya ada di dalam ruangan antara Ruang Teratai dan Ruang Garuda, tepat di tengah-tengah di bawah kubah menara. Di dinding kanan kirinya tergantung Kaca Seribu dengan ukuran raksasa." kata Pak Djunaedi.
Mendengar penjelasan tersebut, saya pun segara mengambil gambar dengan posisi menjejak lokasi yang ditunjuk sebagai titik 0 Kota Bogor tersebut. Hal itu saya lakukan karena memang (atas alasan keamanan) ada larangan untuk mengambil gambar di dalam ruangan-ruangan istana. Sepulang dari istana, saat itu saya berpikir bahwa jika titik 0 Kota Bogor ada di dalam istana, berarti tidak setiap orang punya kesempatan untuk menjejaknya. Imbasnya, maka akan agak susah untuk melakukan kegiatan apapun yang berhubungan dengan pengukuran wilayah, penentuan lokasi, atau pembuatan tanda tertentu jika perizinannya agak kompleks.
.: Titik 0 Kota Bogor di Dalam Istana Bogor :. |
Saya pun bertanya-tanya, benarkah titik 0 Kota Bogor ada di dalam Istana Bogor? Saya buka beberapa catatan dan buku-buku sejarah. Beberapa titik 0 suatu tempat memang ditentukan dari saat pertama kali pemimpin ekspedisi suatu wilayah menjejak tempat atau memberikan maklumat. Seperti titik 0 Kota Bandung yang ada di Jalan Asia Afrika. Konon, di tempat tersebut, Deandels yang saat itu sedang memeriksa kelangsungan pembangunan Jalan Raya Pos pernah berucap, "Zorg, dat als ik terug kom hier een stad is gebowd!" yang artinya "Usahakan, bila aku datang kembali ke sini, sebuah kota telah dibangun!".
Bagai sebuah sabda pandita ratu, ucapan sang gubernur jenderal tersebut diamini dengan dibangunnya gedung-gedung megah dengan arsitektur modern seperti Societet Concordia (Gedung Merdeka), gedung Bank Mandiri (merupakan bekas gedung Nederlandsche Handels Maatschappij), gedung Kantor Pos Besar, dan banyak gedung lainnya. Dan posisi tempat Deandels mengucapkan perintah tersebut ditetapkan sebagai titik 0 Kota Bandung.
Titik 0 Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan dimulai dari titik dimulainya pembangunan jalan legendaris tersebut. Posisinya tepat di menara mercusuar lama. Mercusuar yang masih ada saat ini berada tepat di pinggir jalan raya Anyer, bergeser beberapa meter dari posisi semula. Tengara titik 0-nya dibuat lebih 'megah' dan artistik. Titik 0 yang posisinya di dalam suatu bangunan sebenarnya bukan hanya di Bogor saja. Titik 0 Kota Medan posisinya ada di bekas Gedung Balai Kota Lama. Gedung itu saat ini menjadi bagian dari Hotel Aston Medan.
.: Istana Bogor dan Monumen Reinwardt :. |
Sedangkan Kota Bogor sendiri bermula dari istana. Di awal masa pembangunannya, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Gustaaf Willem van Imhoff dalam sebuah perjalanannya ke Cianjur menemukan sebuah tempat yang sejuk di bantaran sungai Cisadane dan Ciliwung yang cocok jika dibangun tempat tetirah di atasnya. Imhoff berpikiran tersebut karena melihat lembah elok yang langsung menghadap pegunungan. Posisi Imhoff saat mengeluarkan titah tersebut dijadikan lokasi pembangunan istana, sekaligus, menurut hemat saya, berdasarkan informasi dari Pak Djunaedi di atas, dirujuk sebagai titik 0 Kota Bogor.
Kebingungan saya bermula saat setahun setelah menjejak titik 0 km di dalam istana, ada informasi yang mengatakan bahwa titik 0 km Kota Bogor ada di depan kantor Balai Kota Bogor. Beberapa kali 'tugas' ke Bogor tapi belum sempat untuk menjejaknya. Bahkan, saat ikut acara lari marathon dari Tugu ke Tugu pada malam tahun baru 2017 lalu, saya finish di kantor Balai Kota Bogor. Tapi karena sudah malam, saya tidak kepikiran sama sekali untuk melihat keberadaan tugu tersebut.
Baru setelah usai acara lari dalam rangka memperingati 200 tahun Kebun Raya Bogor, saya menyempatkan diri untuk mampir sejenak ke balai kota. Sebelum menuju ke posisi tugu, saya iseng bertanya kepada petugas-petugas di Balai Kota Bogor tentang titik 0 Kota Bogor. Banyak yang tidak mengetahuinya. Beberapa orang mengerti dan merujuk pada tugu di depan balai kota. Saya pun segera menuju ke sana.
.: Titik 0 Kota Bogor di Depan Balai Kota :. |
Tengara tersebut sungguh tidak istimewa sama sekali. Bahkan catnya tak begitu cerah. Saya berasumsi bahwa tugu mungil ini dibangun untuk mengakomodasi atau memudahkan segala sesuatu terkait ukur-mengukur atau menentukan lokasi suatu tempat. Atau hanya sebuah penanda saja? Dengan kemajuan teknologi saat ini, apakah posisi lokasi tetap diukur dari titik 0 aslinya di Istana Bogor? Hal-hal inilah yang masih membuat saya bingung. Namun, satu hal yang masih menjadi pakem yang tidak dilanggar tentang titik 0 Kota Bogor. Posisinya masih ada di Jalan Raya Pos yang membentang dari Anyer hingga Panarukan hasil tangan dingin Deandels. Dalam kebingungan tersebut, satu hal yang membuat tenang hati saat melangkah pulang adalah pikiran bahwa di manapun letak titik 0 Kota Bogor, dari kemungkinan posisi yang ada, saya sudah menjejak keduanya. []
Titik 0 Kota Bogor berada di salah satu ruangan istana. Saya juga masih meragukannya. Ya, pada umumnya titik nol itu berada di jalan besar atau jalan utama sebua kota. Dan saya lebih condong ke titik nol depan Balai Kota.
BalasHapusBisa jadi ya mas. Tapi di Kota Medan itu titik 0-nya juga di Gedung Balai Kota Lama lho. Makanya asumsi itu bisa benar dua-duanya tho :)
HapusSaya sudah 20 tahun di Bogor belum tahu dimana titik 0 Kota Bogor. Ngak kepikiran juga nyari-nyarinya, Mas Adie.
BalasHapusHuahahaha. Ini aku aja kok yang terobsesi pengen foto-foto di tugu titik nol setiap kota. Mungkin jarang sekali orang yang juga punya obsesi serupa :)
HapusSalam kenal mas Adi, baru tahu kalo setiap kota ada titik 0 nya, coba nanti saya tanya temen2 di palembang dimanakah titik 0 kota Palembang tempat aku tinggal. Thaunya titik 0 itu di kota Sabang aja
BalasHapusHehehe sama-sama Mbak. Terima kasih sudah mampir di 'lapak' saya.
HapusPas main ke Palembang, saya juga lupa dan gak kepikiran untuk foto di titik nolnya. Hiks :'(
masih menyisakan misteri ya ...jadi ada 2
BalasHapuscoba tanya orang dep PU .. biasanya orang PU tahu, kan mereka yang nancepin rambu2 km di jalanan .. haha .. bener ga sih begitu
Betul sekali mz. Saya gak sempat tanya sama orang PU-nya. Cuma 'nemu' saja ini pas lagi main ke Bogor :)
Hapus