![]() |
.: Welcome to the (real) jungle @ Tanjung Puting National Park :. |
Pagi yang hening mendadak pecah oleh suara gaduh yang memekakkan telinga. Suara itu bukan berasal dari deru mesin kelotok (perahu kecil dengan mesin diesel). Sekawanan bekantan (Nasalis larvatus) baru bangun dari tidurnya. Sang pejantan, yang berhidung paling mancung dan berekor paling panjang, seperti dirigen yang memberi komando bagi kelompok paduan suaranya untuk secara lantang bersuara keras meski jauh dari merdu. Suara serak bersahutan tersebut seakan menjadi alarm pembuka hari di Taman Nasional Tanjung Puting pagi itu.
Terletak di peninsula selatan Kalimantan Tengah, Taman Nasional Tanjung Puting menaungi kawasan konservasi seluas 415.040 ha. Kawasan ini dibangun oleh ekosistem hutan rawa air tawar, hutan rawa air gambut, hutan bakau, dan hutan hujan tropis. Untuk kategori hutan yang disebut terakhir, Taman Nasional Tanjung Puting boleh berbangga mengantongi predikat sebagai hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia dan satu-satunya protected area di Asia Tenggara. Kawasan ini bisa ditembus melalui sungai Sekonyer dengan kelotok yang banyak berlabuh di pelabuhan Kumai, sebuah kota kecil berjarak 30 menit berkendara mobil dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.