Sabtu, 07 April 2018

Mengapa Harus (Jalan Bareng) Bule?

.: Lalu lalang para pejalan mancanegara :.

Setiap generasi selalu melahirkan pengalaman dan fenomenanya sendiri. Hampir tiga tahun berselang, saya pernah menulis di sini tentang betapa sebagian orang Indonesia begitu suka berfoto dengan bule. Mereka menjadikan itu sebagai sebuah kebanggaan sebagaimana bangganya mengungkapkan sesuatu dalam bahasa Inggris. Seolah ada sesuatu yang spesial atau menjadi bernilai lebih jika hidup kita bersinggungan dengan bule. Padahal kan, ya biasa saja gitu.

Dari dulu, saya tidak menganggap bahwa bule itu 'sesuatu' banget. Ya biasa saja. Persinggungan hidup saya dengan bule juga berlangsung alamiah saja. Sama seperti saya kenal atau bersinggungan dengan orang Indonesia pada umumnya. Meski dulu sempat canggung karena masalah bahasa, saat ini hampir-hampir tidak mengalami hal itu. Apalagi, semakin jauh (dan sering) melakukan perjalanan, semakin sering pula saya bergaul dengan bule. Dan karena sudah begitu seringnya, saya semakin merasakan hal yang biasa saja terhadap bule. Intensitas itulah yang perlahan-lahan membuat saya paham dan mungkin semakin menegaskan pandangan saya terhadap bule. Berikut ini beberapa hal di antaranya.