Sabtu, 31 Oktober 2015

Selubung Tanjung Lesung

.: Bersantai Sejenak di Pantai Tanjung Lesung :.

Pesona pantai Anyer yang terus merosot dan kawasan Ujung Kulon yang susah dijangkau membuat Banten 'membuka' kantung-kantung baru potensi wisatanya demi mendulang lebih banyak wisatawan. Promosinya masif dan memberi kesan elegan. Terletak di peninsula sebelah barat, provinsi yang baru berdiri tahun 2000 ini seolah menyiapkan Tanjung Lesung menjadi primadona baru destinasi wisata yang menggabungkan konsep petualangan, wisata, bisnis, dan wahana bertetirah.

Lokasinya hanya berjarak sekitar 3 jam berkendara dari Jakarta. Jalurnya dibentengi oleh lanskap persawahan dan pantai cantik yang menghimpit selat Sunda. Sebuah bandara mini juga sedang disiapkan untuk mempermudah akses untuk menembusnya melalui bandara Halim Perdanakusumah di Jakarta. Jika diperhatikan, kawasan ini awalnya merupakan hamparan rawa yang disulap menjadi tempat ditanamnya konstruksi resort dan penginapan premium. Bersama dengan beberapa teman kantor, saya menghabiskan suatu akhir pekan untuk menyambangi vila-vila mungil yang dibangun bagi mereka yang secara ajeg mengamini keheningan dan senantiasa merindukan suasana sepi.   

.: The Beauty in The Morning :.

Pagi yang syahdu begitu sayang untuk dilewatkan dengan hanya mendekam di tempat tidur. Angin pantai sepoi-sepoi membelai lembut. Berpadu dengan gemericik air, burung-burung kecil terbang di pepohonan yang menaungi kawasan resort, membuat orkestrasi gaduh yang menyejukkan pendengaran.

Tak sudi didahului matahari, saya segera memakai sepatu dan melaksanakan ritual pagi paling menyenangkan: lari.

Kawasan yang menghampar seluas 1.500 hektar ini begitu memanjakan para pelari. Jika area pintu gerbang dianggap terlalu riskan terhadap tingkat keamanan, sebuah jalur lari sudah ditata rapi mengelilingi kawasan resort menuju pantai dan kawasan konservasi mini. Dari dermaganya yang sederhana, saya menikmati sajian matahari terbit. Saat air laut sedang surut, terumbu karang yang membangun kawasan bawah lautnya terlihat jelas diterpa sinar matahari. 

.: The Art of Doing Nothing :.
Di dermaga ini, pengunjung juga bisa mengikuti aktivitas luar ruangan lainnya seperti sesi menyelam, bermain kano, atau banana boat. Selain itu, jalan santai ke arah kandang pemeliharaan ayam kampung bisa dijadikan pilihan. Tempatnya kerap luput dari kunjungan wisatawan dan seringkali nihil dari jejak manusia, kecuali mungkin pegawai resort.

Setelah melewatkan pagi sehat yang basah oleh keringat, sambil menunggu jadwal sarapan, saya memilih untuk menikmati kolam renang privat di halaman belakang kamar. Sebuah buku ekspedisi di kepulauan rempah-rempah menemani saya menghabiskan pagi. Jika tak boleh dikatakan lambat, pagi di Tanjung Lesung terasa berjalan mengendap-endap.  

Sebenarnya, ada serentetan paket kegiatan yang ditawarkan oleh pihak resort. Terletak di kawasan yang pernah menjadi saksi dahsyatnya murka semesta di selat Sunda, pihak resort menyediakan akomodasi untuk aktivitas pendakian di Gunung Anak Krakatau atau trekking untuk bertemu badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Pilihan lainnya adalah menyaksikan polah tingkah burung di Pulau Dua Bird Sanctuary yang kerap dijadikan sebagai tempat bermukimnya burung-burung migran dari daratan Afrika. 

.: Finding Innerpeace :.
Namun demikian, karena sudah pernah menyambangi kedua permata magnet pariwisata Banten tersebut, saya memilih untuk melewatkan hari di kawasan resort saja.

Aktivitas yang paling menyenangkan tentu saja adalah berenang. Kolam renang dengan gazebo mungil yang menjadi properti kamar seolah menggoda saya untuk tetap tinggal dan menjalani serentetan kegiatan yang boleh disebut sebagai the art of doing nothing. Leyeh-leyeh seharian sembari merejuvenasi diri dari segala keruwetan pikiran tentang kerjaan di kantor. 

Makan siang disajikan secara prasmanan dan bisa diminta untuk disajikan di kamar. Tapi, untuk menghindari rasa kebosanan saat harus berinteraksi secara intens dengan suasana sepi, saya memilih untuk makan di restorasi bersama para pengunjung yang lain. Berhubung terik siang sudah menyengat, saya meminta petugas resort untuk menjemput dari kamar menuju restorasi dengan menumpang mobil golf.

Menu yang ditawarkan sebenarnya sederhana, tapi sanggup menggugah selera. Nasi putih dan sayur asam Jawa. Ikan asin diadu dengan sambal terasi masak. Tempe goreng dikombinasikan dengan tahu kuning dan kerupuk renyah. Lalapan segar bersanding dengan buah-buahan potong sebagai pencuci mulut. Sungguh menyenangkan melewatkan hari dengan makan enak, istirahat yang cukup, dan olahraga yang menyehatkan. Satu hal yang saya rindukan dari suasana kenyang seperti ini hanyalah tidur siang dengan hati riang.

.: The Charm in The Wast of Java :.

Saat sore menjelang sehabis tidur siang, saya bergabung dengan beberapa pengunjung lain untuk bermain sepak bola di lapangan dekat pantai. Aktivitas gerak tubuh seperti ini cukup untuk membuat keringat mengucur. Seperti tak ingin kehilangan momen, saya melipir ke dermaga lagi hanya untuk menyaksikan pantulan cahaya matahari dari celah-celah karang yang tersibak saat air laut surut. Karang-karang inilah yang mengurungkan niat saya untuk berenang di laut. Saya tak ingin liburan ini berakhir dengan luka goresan di sekujur kaki. 

.: What can you expect more than this? :.
Tapi, satu hal yang pantang dilewatkan saat senja adalah menikmati kolam renang invinity yang terletak di depan restorasi. Memandang laut lepas sanggup menghadirkan sensasi tersendiri. Jika beruntung, Gunung Anak Krakatau tampak menyembul dari dasar lautan serupa tumpeng yang dilarung sebagai sesaji.

Tanjung Lesung mungkin belum menjadi primadona yang sanggup mengundang banyak kalangan untuk datang dan mengalami sendiri suasananya. Kawasan ini masih perlu banyak sekali sentuhan untuk memberikan serentetan kenyamanan layaknya resort yang ditawarkan Bali dan Lombok. Namun, jika segala infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengaksesnya dibangun semasif promosinya, bukan tidak mungkin kawasan ini nantinya menjelma menjadi magnet yang selalu menarik untuk terus disambangi. []

10 komentar:

  1. kolam renangnya asik banget! jadi pengen balik lagi ke sana. Bener-bener asik buat santai :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banget. Leyeh-leyehnya ajib di sini. Sesuai lah sama harganya hehehe ;)

      Hapus
  2. Hahaha..gaya fotoan di kolam renang..btw sunrisenya bagus..:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya kan ini sebenernya adalah pemanasan sebelum ke Svarga Resort. Sama-sama mahal bingits bo' tarifnya. Hahaha. Untung dua-duanya dibayarin. Rezeki anak sholeh ya ;)

      Hapus
  3. Udh pernah ke sana emang asik banget ya tempatnya mas adie ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Tempatnya nyaman. Sayang kurang lama pas di sana. Kebanyakan kegiatan luar ruangannya. Kalau diberi kesempatan ke sana lagi, pengennya leyeh-leyeh aja selama dua hari. Sayang banget tempat mahal begini kalau cuma ditinggal-tinggal hehehe ;)

      Hapus
  4. Vila2 nya yg ada kolam renang nya asyik banget, enak buat bikin video bokep yaa private gitu hua hua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha pikirannya lho. Kalau gw pengennya ke situ lagi bulan madu sama istri. ;)

      *kayak yang udah kawin aja sih*

      Hapus
  5. asyik banget leha2 ditempat beginian ..
    menikmati hidup .. hehe
    jadi kepengen ... meluncur ah kesana kapan2 ... #GakTahuKapan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sila mas. Tempatnya nyaman banget. Nabung dari sekarang biar bisa segera merasakan ketenangan villanya :)

      Hapus